Selasa, 14 Mei 2013

DUA SISI


BY : LINA
Dia tertawa bersama pahit yang tertancap
Tak disangka kala ternyata topeng ini sudah membelengunya
Sehingga hanya bahagia yang menjadi raut mukanya
Tapi tanpa mengerti akan remuknya hati di sini
Kau boleh lihat sesosok bidadari dari luarnya
Tapi pahamkan bahwa neraka menyiksa jiwanya
Dia Seorang gadis yang merasa kesepian saja
Yang mengenakan topeng dua sisi
Bahagia juga kedukaan yang mengisi harinya
Mungkin boleh saja dia tertawa tapi hatinya terkikis kesendirian
Kau bisa menyebut dirimu sebagai sosok temannya
Tapi mengertikan kau bahawa kepalsuan menjadi hidupnya
Retroris atau justru Kau hanya berlebel menjadi temannya
Paradoks sudah menjadi saudaranya
Dua sisi merantai menjadi bayangan keseharian ini
Luka yang terpendam di dasar tanah jiwanya
Pendusta mungkin saja namanya
Tapi dia berusaha menjadi sekuat beringin yang menantang angin
Meski terkadang jiwanya terkoyak dan menjadi kesakitan
Walau dia berada dalam keramaian tapi di dalamnya sesunyi kelam malam
Meski hidupnya tampak sempurna namun tangisan menjadi isinya
Wahai kau yang berucap sebagai temannya
Yang berlagak mengerti isi hatinya
Bisakah kau mengerti mimpi dan kerapuhannya
Cara pandangnya akan dunia mampukah terpahami olehmu
Benarkan ada kawan di dunia
Atau justru semata hanya nama yang dipakai
Tapi tak pernah bermakna apa-apa

Dilarang mengcopy paste,tanpa ijin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar