By:Lina
Aku pernah merasakan sedikit kelegaan dalam kehausan
Sebab kau pernah menawarkan arti sejuk dalam hatiku
Meski nayatanya kini kau tinggalkan Gersang bagi hatiku
Sudah kucoba memanggil dirimu
Agar kau sejenak membantuku merawat tanah hati ini
Namun tak setetes dari awan hujan yang kau kirimkan
hanya angin sunyi bersama kata bisu darimu
Tak apa,aku kan bertahan sampai anginkan melenyapkan eksistensiku
Tak apa,bila hanya bisu yang menjadi senandungmu
Sungguh,meski ramainya kicauan burung telah menelan suaramu
Aku kan mencoba tuk mencari jawaban kata yang kau goreskan
Walau ternyata yang kujumpa hanya luka bersama sepi
Sejenak aku bersandar bersama peluh
Menatap hamparan padang gersang dalam hatiku
Dimana gerangan setitik air dalam kalbuku
Apakah telah tertelan kehampaan yang gersang
Atau karena aku dilanda kesunyian yang membumi hanguskan kesejukan hatiku
Atau sebab benar aku tiada mengenal arti kesejukan lagi
Aku tak mengerti dan berada dalam ambigu yang membelegu
Tolong siapa saja sirami diriku
Meski hanya dengan setitik peluh yang tertetes di sini
Aku kering,merasa mudah untuk menjadi retak
Aku tiada lagi merasakan damainya sejuk udara cinta
Dan air yang enggan menjadi penawar kegersangan ini
Hanya angin sunyi yang melintas membawa luka dan kebisuan
Hanya itulah yang aku punya bersama bayangan semu darimu
Tanpa pernah kau rawat tanah hatiku
Kau hanya pernah menjejaki kamu disi
Tapi enggan untuk menoleh di tempat ini
Dan meninggalkan jejak setapak bayanganmu yang terpaut bersamaan dengan luka
Duhai Kasatria nan tampan dalam dongeng
Mampukah kau menjadi nyata bagiku
Dan menyelamatkanku dari Gersang yang mengakar ini
Membawaku kedalam pelukan kesejukan yang baru
Dan membuat bayangan darinya terhapus oleh kehebatanmu
Hanya waktu yang bisa mewujudkan segalannya
Dan aku hanya mampu tetap berharap agar kelak aku memiki setitik kesejukan
Bersama dengan orang yang akan menjaganya untukku
No Copas,tanpa ijin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar